Routing protocol / Routing Dinamis adalah dimana router menentukan dirinya sendiri untuk menentukan jalan ke router yang lain. Dan biasanya digunakan untuk konfigurasi router secara luas dan skala besar.
Macam-macam routing protocol :
1. Routing Information Protocol (RIP)
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
4. Open Shortest Path first
5. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
6. Border Gateway Protocol (BGP)
Protocol jaringan diatas mempunyai beberapa versi dan biasanya berkaitan dengan erat dengan metode pengalamatannya.
Jenis Routing berdasarkan Protocol IP address atau pengalamatan :
IPV4 : RIPv1, RIPv4, IGRP, EIGRP, OSPFv2, IS-IS, dan BGPv4
IPV6 : RIPng, EIGRP for IPv6, OSPF v3, IS-IS for IPv6, dan BGPv6 for IPv6
Dalam jaringan besar biasanya biasanya dikenal dengan AS (Autonomous System) atau domain routing. AS merupakan kumpulan router yang berada dibawah satu kendali administrator dan menggunakan strategi routing yang sama
Berdasarkan AS maka Protocol Jaringan dibagi menjadi 2
1. IGP ( Interior Gateway Protocol)
Yaitu protocol routing yang digunakan pada router-router yang berada dalam satu AS dalam kata lain IGP digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan dalam sebuah AS.
2. EGP (Exterior Gateway Protocol)
Yaitu protocol routing yang digunakan pada router-router yang berasal dari AS yang berbeda. dapat berfungsi sebagai untuk menghubungkan AS yang berbeda.
Untuk menciptakan tabel routing, setiap protocol mempunyai cara sendiri-sendiri yang disebut dengan algorithma routing. Algoritma inilah yang akan menentukan proses kerja dan karakteristik kerja dari sebuah protocol routing. Maka dalam routing protocol dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu:
1. Distance Vector Routing Protocol
Protocol routing yang hanya mengetahui arah (vector) dan jarak (distance) untuk mencapai remote network
Protocol yang digunakan : RIP, IGRP dan EIGRP.
2. Link State Routing Protocol
Merupakan yang mampu mengenali topologi jaringandan juga mengetahui status (state) dari setiap jalur antar router yang ada dalam jaringan.
Protocol yang digunakan : OSPF dan IS-IS
Kelebihan Link State Routing Protocol
1. Memiliki informasi topologi jaringa yang lengkap.
2. Waktu convergence yang cepat
3. Pengiriman informasi routing (routing update) tidak periodik
4. Pengeriman informasi routing hanya untuk link yang mengalami perubahan.
5. Pengimlementasi dapat berbentuk hirarki atau kosep area.
Kekurangan Lint State Routing Protocol
1. Membutuhkan resource yang lebih
2. Membutuhkan bandwith yang besar
3. Membeutuhkan tingkat pengetahuan administrator yang lebih.